UNTUK para Thabib or Thobibah
- Thibbun Nabawi Centre
- Oct 29, 2016
- 2 min read

Berkaitan syarat seseorang boleh memilih hidup menjadi seorang ahli
terapis dan membuka praktek pengobatan menurut Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah yaitu:
1. Pengobat harus mampu memelihara atau meningkatkan tingkat kesehatan yang tersisa ----Menjaga kesehatan yang ada
JAngan sampai terjadi pasien yang datang kepada kita malah penyakitnya berkembang semakin parah. Padahal sebelumnya dia datang kepada kita dalam keadaan masih punya ‘sisa’ kesehatan. Atau bahkan yang tersisa itu malah lenyap.
2. Dia adalah profil seseorang yang bisa mengembalikan kesehatan yang hilang ----- Memulihkan kesehatan sebisa mungkin
Ketika tanda-tanda sisa kesehatannya saja sudah tidak muncul, maka peran seorang pengobat selanjutnya adalah dirinya harus mampu mengembalikan kesehatan pasien yang hilang. Jangan sampai seorang pengobat sekedar berpura-pura bisa mengobati namun sebenarnya dirinya tidak memiki kompetensi yang cukup. Pada akhirnya, tidak ada perkembangan pada kesehatan pasien. Serahkan pada ahlinya kalau memang bukan kompetensinya.
3. Pengobat yang ahli harus mampu menghilangkan SEBAB sakitnya ------- Menghilangkan penyakit sebisa mungkin
Penyakit benar-benar tuntas bisa diatasi. Bukan sekedar mengilangkan gejala-gejalanya saja padahal muara penyakit yang utama terlupakan. Bisa jadi karena memang belum benar-benar memiliki kecakapan mendiagnosis dan merangkai rumusan pathologi penyakitnya secara cermat sehingga sumbernya malah tidak terobati.
4. Dia adalah seseorang yang mengerti prioritas penyembuhan----------- Atau meminimalkan penyakit sebisa mungkin
Dirinya bisa menganalisa dan mengambil keputusan dalam prioritas penanganan. Mana yang darurat, mendesak, lebih penting terlebih dahulu diobati, mana yang bisa ditunda. Sebab jelas pengobatan banyak kasus lebih baik diobati satu persatu dari yang paling darurat. Pengobat yang bodoh perkara prioritas jelas membahayakan pasien.
5. Memilih pengobatan yang memiliki resiko yang paling rendah dan meninggalkan cara pengobatan yang berisiko tinggi
6. Mengorbankan keuntungan yang sedikit demi memperoleh keuntungan yang besar Sorang tabib yang mahir selalu menegakkan pengobatan dan perawatannya dengan bertumpu pada enam perkara – enam perkara ini adalah senjata para tabib- yakni: Memilih pengobatan yang memiliki resiko yang paling rendah dan meninggalkan cara pengobatan yang berisiko tinggi. Keenam prinsip itu merupakan poros pengobatan. Seorang tabib yang tidak menjadikan keenam prinsip tersebut sebagai kode etik pengobatannya maka dia bukanlah seorang tabib........ALLAHU A'LAM...
Comentários